AMBON, TM. — Aparat Kepolisian Resor Maluku Tengah menangkap tiga warga Negeri Masihulan karena kedapatan membawa senjata api rakitan dan amunisi. Penangkapan dilakukan setelah petugas menghentikan kendaraan yang dicurigai di wilayah Negeri Sifluru, Kecamatan Waipia, Kabupaten Maluku Tengah.
Ketiga tersangka berinisial B.M. (54), pegawai Taman Nasional Manusela, serta dua petani berinisial R.S. (51) dan S.M. (44). Mereka diamankan saat menumpangi sebuah mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi DE 1848 B, Kamis (5/6/2025) sekitar pukul 18.30 WIT.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Komisaris Besar Areis Aminnulla, menjelaskan, penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat mengenai adanya rencana pengiriman senjata api menggunakan kendaraan bermotor.
Informasi tersebut kemudian diteruskan oleh Kapolres Maluku Tengah, AKBP Hardi M.K., kepada tim Satreskrim untuk dilakukan penyelidikan.
“Berdasarkan informasi itu, tim melakukan pencegatan terhadap kendaraan yang dimaksud di Negeri Sifluru. Setelah dihentikan dan digeledah, ditemukan lima orang penumpang. Mereka dibawa ke Polsek Waipia untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Areis dalam keterangan pers, Senin (16/6/2025).
Dari hasil pemeriksaan, tiga orang di antaranya terbukti membawa senjata api dan amunisi. Ketiganya langsung ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 jo Pasal 55 dan/atau Pasal 56 KUHP.
Kini, ketiga tersangka telah ditahan di Rumah Tahanan Polda Maluku. Proses penyidikan lebih lanjut dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Maluku guna melengkapi berkas perkara.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain dua pucuk senjata api rakitan, satu senjata tabung lengkap dengan teleskop, 36 butir amunisi, satu unit mobil, sebuah handphone, STNK atas nama tersangka, pompa tabung, dan selongsong peluru.(TM-02)