Bula, TM.- Kepolisian Resort Seram Bagian Timur (Polres SBT) berhasil mengungkap dalang dibalik kematian siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) hingga mayat korban dibuang ke Sungai Wai fufa, Desa Englas, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Pelaku berinisial HS, seorang pria beristri berusia 23 tahun yang baru dikenal gadis bela ini lewat platform media sosial Facebook.
“Pelaku inisial HS (25) sudah beristri, anaknya satu. Pelaku tidak pacaran dengan korban hanya berkenalan melalui Facebook,” kata Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP Alhajat kepada wartawan, Senin (2/6/2025).
Pengungkapan kasus ini begitu cepat. Halnya berselang tujuh hari polisi sudah berhasil menemukan titik terang siapa pelaku yang nekat menghabisi nyawa korban.
Meksi begitu, setelah dilakukan penelusuran, pelaku ternyata sudah berada di Weda, Maluku Utara untuk bekerja di salah satu perusahaan pertambangan di daerah itu.
“Pelaku sendiri kami lakukan penangkapan di Weda Maluku Utara,”ujar Kapolres.
Kata dia, kasus ini bermula saat pelaku mengajak korban bertemu di pinggiran sungai Wai fufa sebelum pelaku berangkat kerja ke Weda. Niat pelaku untuk melakukan hubungan intim. Namun setibanya di lokasi kejadian, korban menolak ajakan itu. Pelaku kesal kemudian melakukan tindakan kekerasan dan berujung nyawa korban melayang.
“Korban dicekik dibagian leher (tenggorokan), setelah dipastikan tidak bernafas langsung dibuang di sungai itu,”ungkap Kapolres.
Pembunuhan tersebut terjadi di pinggiran Sungai Waifufu, tepatnya di belakang Desa Rukun Jaya, Kecamatan Bula Barat, Sabtu (17/5/2025) pukul 15.00 WIT.
Atas perbuatannyam pelaku dijerat dengan pasal pembunuhan dan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Sebagaimana dimaksud dalam pasal 80 ayat (3) junto pasal 76C UU No. 35 tahun 2014 tentang perubahan UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
“Pelaku dipidana penjara paling lama 15 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 3 miliar, “sebut Kapolres. (TM-04)