Ambon, TM.– Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura (Unpatti) terus berupaya mencetak lulusan unggul di bidang agribisnis, khususnya untuk kawasan Timur Indonesia.
Dengan visi menjadi program studi terdepan pada 2035, Agribisnis Unpatti berkomitmen menghasilkan lulusan yang berkarakter, mandiri, dan siap menghadapi tantangan agribisnis berkelanjutan.
Ketua Program Studi Agribisnis, Maise Trixie Flori Tuhumury, mengungkapkan bahwa prodi ini telah mengalami perkembangan signifikan sejak awal berdiri.
Awalnya dikenal sebagai Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian, nama ini kemudian berubah menjadi Agribisnis pada 2007 di bawah Jurusan Budidaya Pertanian. Pada 2013, prodi ini bertransformasi di bawah Jurusan Agribisnis dan kembali bergabung dengan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian pada 2017.
Untuk mencapai visinya, Program Studi Agribisnis menerapkan sejumlah strategi, di antaranya meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat penelitian dan publikasi ilmiah di jurnal internasional, serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Saat ini, program studi ini memiliki 16 tenaga pengajar yang terdiri dari satu guru besar, lima doktor, dan 11 magister, dengan beberapa di antaranya tengah menempuh studi lanjut ke jenjang S3.
Sebagai upaya meningkatkan pengalaman mahasiswa, prodi ini telah menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga, termasuk Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, PT Nusa Indah, Badan Pengelola Pajak Kota Ambon, serta Dinas Pertanian di tingkat kota dan provinsi.
Selain itu, kata dia, Program Studi Agribisnis juga telah memperluas jangkauan kerja sama internasional dengan Kagoshima University di Jepang dan Australian National University (ANU), termasuk rencana penelitian bersama yang akan dimulai pada 2025.
Dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa Agribisnis Unpatti diberikan kesempatan untuk belajar di luar program studi melalui magang, Kuliah Kerja Nyata Tematik (KTM), dan program pertukaran mahasiswa.
Sejak 2021, mahasiswa prodi ini telah mengikuti program pertukaran di Universitas Widarta (Pasuruan), Universitas Jember, dan Universitas Hasanuddin.
Keunggulan kurikulum Agribisnis Unpatti terletak pada cakupan materi yang mencakup seluruh rantai bisnis pertanian, mulai dari produksi hingga pemasaran.
Lulusan program studi ini memiliki peluang karier yang luas, baik di sektor perbankan, pendidikan, wirausaha, Aparatur Sipil Negara (ASN), maupun posisi manajerial di berbagai perusahaan.
Untuk menarik minat calon mahasiswa, Program Studi Agribisnis aktif melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah di Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Tual, Kota Ambon, serta Seram Bagian Barat (SBB).
“Kami mengajak para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi untuk bergabung dengan Program Studi Agribisnis. Dengan peluang kerja yang luas dan keterampilan yang diperoleh selama kuliah, masa depan cerah menanti para lulusan,” ujar Tuhumury.
Dengan inovasi dan kerja sama yang terus berkembang, tandas dia, Program Studi Agribisnis Unpatti optimistis dapat terus mencetak lulusan berkualitas yang berkontribusi bagi pengembangan agribisnis di Indonesia, khususnya di wilayah kepulauan.(TM-01)