BULA, TM.— Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Wakate yang terletak di Desa Kilbutak, Kecamatan Kesui Watubela, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), telah enam tahun beroperasi tanpa ruang kelas belajar (RKB).
Sejak diresmikan tahun 2016 dan berstatus negeri sejak 2021, sekolah ini belum pernah merasakan fasilitas ruang kelas yang layak.
Kegiatan belajar mengajar terpaksa dilakukan di ruang perpustakaan, ruang UKS, dan ruang kantor sekolah yang disekat untuk menampung lebih dari 50 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.
“Kelas 3, 4, dan 5 pakai perpustakaan, kelas 1 dan 2 pakai UKS, sedangkan kelas 6 menggunakan ruang kantor,” ujar Kepala SDN 11 Wakate, Mustafa Datkunya, Rabu (7/5/2025).
Datkunya mengaku, telah berulang kali mengusulkan pembangunan RKB ke Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) SBT, baik melalui jalur langsung maupun aplikasi Dapodik, namun belum mendapat realisasi.
“Sudah empat angkatan lulus tanpa ruang kelas. Kami sangat berharap perhatian dari pemerintah daerah,” tambahnya.
Menurut Datkunya, jumlah tenaga pengajar di SDN 11 Wakate saat ini sudah memenuhi standar dengan 11 orang, terdiri dari 2 PNS, 1 PPPK, dan 8 guru honorer. Ia optimis dengan penambahan RKB, akreditasi sekolah yang saat ini masih C bisa ditingkatkan menjadi B.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten SBT, Afiudin Rumakway, mengatakan pemerintah pusat melalui Kemendikdasmen telah berkomitmen melakukan revitalisasi infrastruktur pendidikan secara menyeluruh, termasuk di SBT.
“Semua satuan pendidikan akan dibenahi melalui dua program utama, yakni revitalisasi dan digitalisasi pembelajaran. Semua sekolah, termasuk di Kesui, akan mendapatkan bantuan,” ujarnya usai pembukaan acara EduAsyik di Kota Bula.
Afiudin menjelaskan, bahwa pembangunan infrastruktur akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dilaksanakan dengan sistem swakelola langsung oleh pihak sekolah penerima.
“Apa yang belum tersedia akan dibangun. Dana DAK langsung disalurkan ke satuan pendidikan,” tegasnya.(TM-04)