Ambon, TM.- Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon kembali menunjukkan komitmennya menjadi perguruan tinggi unggul dan berkelas dunia.
Wisuda dilakukan dalam Rapat Terbuka Luar Biasa Senat Universitas Pattimura, Rabu (30/7/2025), di Auditorium Unpatti, Poka. Sebanyak 923 lulusan resmi diwisuda dari berbagai jenjang, baik di kampus utama maupun kampus luar di Kabupaten Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya.
Rektor Unpatti, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, mengatakan wisuda untuk Sarjana, Profesi, Magister, Doktor di Kampus Utama dan Program Studi Di Luar Kampus Utama Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Barat Daya Periode Juil 2025.
Sebanyak 923 lulusan dikukuhkan dalam prosesi tersebut, terdiri atas 783 lulusan sarjana (S1), 79 lulusan magister (S2), lulusan S3 sebanyak 5 lulusan, dan 56 lulusan program profesi dokter. Selain itu, terdapat 24 lulusan dari program studi di luar kampus utama di Kabupaten Kepulauan Aru, dan 36 lulusan dari kampus di Kabupaten Maluku Barat Daya.
“Dengan gelar akademik yang saudara raih hari ini, berarti saudara mengemban tanggung jawab baru untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Leiwakabessy.
Rektor menegaskan bahwa dalam periode kepemimpinannya (2023–2027), Universitas Pattimura membawa visi “Unggul, Bersinar, dan Bersih”. Visi tersebut dijabarkan dalam tiga misi utama: Peningkatan status akreditasi program studi menjadi “unggul” serta meraih akreditasi internasional; Pengelolaan pendapatan universitas secara progresif untuk memperkuat kapasitas institusi; Penguatan kerja sama melalui pendekatan pentahelix bersama dunia usaha, industri, perguruan tinggi nasional dan internasional, alumni, serta media.
Ia menyebut , bahwa Saat ini, Unpatti telah memiliki 9 program studi berakreditasi unggul, antara lain: Ilmu Hukum (Fakultas Hukum); Fisika dan Matematika (Fakultas Sains dan Teknologi); Budidaya Perikanan, Teknologi Hasil Perikanan, Ilmu Kelautan, dan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan).
“Selain itu, telah dibuka sejumlah program studi baru, termasuk: Program Magister (S2): Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Akuntansi, dan Ilmu Ekonomi Terapan; Program Sarjana (S1): Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Rekayasa Instrumentasi dan Automasi, Kedokteran Gigi, Perdagangan Internasional, dan Kewirausahaan; Program Profesi: Profesi Dokter Gigi; Total, Unpatti kini memiliki 77 program studi S1, 36 program S2, dan 3 program profesi,”ujarnya.
Dan dalam waktu dekat sambungnya, Unpatti juga akan membuka tiga program studi vokasi: Teknologi Pemesinan Kapal, Teknik Pengelasan Kapal, dan Manajemen Pelabuhan serta Logistik Kemaritiman. Rektor menegaskan bahwa langkah ini dilakukan seiring kebutuhan dunia kerja dan industri maritim.
Untuk mendukung proses akademik dan non-akademik, Unpatti juga tengah mendorong pembangunan infrastruktur strategis, termasuk Rumah Sakit Pendidikan, Sport Center, dan Jalan Lingkar Kampus, yang saat ini telah mendapat dukungan dari Kementerian PUPR, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Bappenas.
Pada kesempatan itu, Rektor juga menyampaikan bahwa dalam periode April–Juli 2025, sebanyak 5 dosen Unpatti dikukuhkan sebagai Guru Besar yang berasal dari fakultas PIK sebanyak 2 orang, dari FKIP, FST dan dari FEB.
Selain itu, sejumlah dosen juga meraih gelar doktor dari berbagai fakultas. dan saat ini, Universitas Pattimura memiliki: 1.338 dosen aktif; 114 guru besar; 415 bergelar doktor; 850 dosen berpendidikan magister; 76 dosen non-PNS; 233 pegawai PNS; 820 pegawai kontrak.
Sementara untuk beasiswa dan dukungan mahasiswa, Unpatti menyediakan 13 jenis beasiswa dengan total penerima sebanyak 6.240 mahasiswa, yang setara dengan sepertiga dari total mahasiswa aktif.
Tercatat sebanyak 3.500 mahasiswa baru mengajukan beasiswa KIP Kuliah, namun baru 2.350 yang telah diverifikasi sebagai penerima, sementara 1.150 lainnya masih dalam proses perjuangan mendapatkan akses beasiswa tersebut.
Rektor berharap lulusan Unpatti tidak hanya menjadi ASN, melainkan juga wirausahawan dan inovator di bidang masing-masing, serta menjadi motor penggerak pembangunan daerah dan nasional menuju Indonesia Emas 2045. (TM-01)