Ambon, TM – Hujan deras yang melanda Provinsi Maluku dalam beberapa hari terakhir menyebabkan ribuan hektare sawah di Desa Wailoping, Kecamatan Seram Utara Timur (Serut), Kobisonta, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), terendam banjir. Banjir ini terjadi akibat jebolnya sistem irigasi, yang kini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Azis Sangkala, menegaskan bahwa kondisi ini harus segera ditangani oleh Balai Sungai Maluku, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Maluku, serta Dinas Pertanian Maluku agar dampak banjir tidak semakin parah.
“Kami perlu ada perbaikan tanggul, perbaikan jaringan irigasi, dan mencari solusi agar dampak banjir ini bisa diatasi,” ujar Sangkala kepada wartawan di Rumah Rakyat Karang Panjang, Ambon, Senin (06/01).
Sangkala juga menyoroti dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat banjir ini, terutama bagi para petani yang mengalami gagal panen dan mengalami kerugian besar. Ia menilai pemerintah harus turun tangan membantu masyarakat yang terdampak.
“Dampak dari banjir ini menyebabkan gagal panen dan kerugian bagi masyarakat. Kita perlu membantu dan meringankan beban mereka,” katanya.
Selain itu, Sangkala mendorong Dinas Pertanian Provinsi Maluku untuk berkoordinasi dengan pihak perbankan guna memberikan solusi bagi petani yang memiliki Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Jika ada petani yang menggunakan KUR, perlu ada penjadwalan ulang atau keringanan dalam penyelesaian cicilan. Itu yang harus kita fasilitasi,” tegasnya.
DPRD Maluku berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat guna memitigasi dampak banjir dan memastikan keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut. (TM-02)