Ambon, TM.– Udang vannamei masih menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia, terutama ke China yang terus menunjukkan permintaan tinggi. Kabupaten Maluku Tengah turut berkontribusi dalam tren positif ini dengan ekspor ribuan ton udang berkualitas.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Maluku, Abdur Rochman, dalam rilisnya pada Sabtu (22/2/2025) mengungkapkan bahwa sepanjang 2024, Maluku Tengah berhasil mengekspor 6.475 ton udang vannamei ke China dengan nilai mencapai Rp 477 miliar.
Memasuki tahun 2025, BKHIT Maluku kembali melakukan pengawasan ketat terhadap pemuatan ekspor udang vannamei melalui PT Wahana Lestari Investama Ambon.
“Kegiatan pengawasan ini berlangsung pada Jumat (21/2) di Desa Opin, Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah,” ujar Abdur Rochman.
Ia menjelaskan bahwa pengawasan ini bertujuan memastikan produk ekspor memenuhi standar dan regulasi yang berlaku. Pada ekspor kali ini, PT Wahana Lestari Investama mengirimkan 1.156 ton udang vannamei dengan nilai ekspor mencapai Rp 90,7 miliar.
Udang tersebut diangkut menggunakan Kapal FU YUAN YU YUN 993 dengan tujuan China.

“Pengawasan pemuatan ekspor ini mencakup pemeriksaan dokumen, pengecekan fisik barang, pengawasan kemasan, serta aspek lainnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pengawasan yang efektif akan meningkatkan kualitas dan keamanan produk ekspor, memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
“Sebagai wujud pelayanan optimal bagi pelaku usaha di Maluku, petugas Karantina Maluku siap memberikan layanan ekspor 24 jam selama 7 hari dalam seminggu,” pungkasnya.(TM-01)
















