Ambon, TM.— Sebuah insiden antar dua kelompok pemuda terjadi di ruas Jalan Jenderal Sudirman, Langgur, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Sabtu malam (17/5).
Tawuran itu dipicu oleh aksi penganiayaan terhadap seorang pemuda yang diserang menggunakan panah wayer, senjata tradisional.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminullah, dalam keterangan resminya mengatakan, insiden itu melibatkan kelompok pemuda dari Kompleks Ohoibun Atas dan Ohoibun Bawah.
Peristiwa bermula saat korban berinisial KR alias K, seorang remaja berusia 17 tahun dari Ohoibun Bawah, diserang oleh orang tak dikenal (OTK) saat sedang berada di depan rumah warga di Ohoibun Atas.
“Korban saat itu sedang berkumpul bersama teman-temannya. Ketika terdengar suara karet ketapel, korban sempat menoleh, namun panah wayer telah lebih dulu menancap di tubuhnya,” ungkap Kombes Aries.
Setelah serangan tersebut, korban berlari ke arah pangkalan ojek di belakang Dragon dan kemudian melapor ke Polsek Kei Kecil. Aksi penganiayaan itu dengan cepat menyulut ketegangan antar dua kelompok warga yang tinggal berdekatan.
Dalam waktu singkat, kelompok pemuda dari Ohoibun Atas bergerak menyerang Ohoibun Bawah menggunakan batu, kayu, dan panah wayer. Serangan dibalas oleh pemuda Ohoibun Bawah dengan senjata tajam dan batu.
Tawuran berlangsung di tengah jalan utama kota, menyebabkan kepanikan warga dan potensi eskalasi yang lebih luas. Sekitar pukul 21.30 WIT, aparat gabungan dari Polres Maluku Tenggara dan Kodim 1503 Langgur yang sudah bersiaga di pos terdekat tiba di lokasi.
“Penanganan langsung dipimpin oleh Ipda Erick Samula. Sekitar pukul 22.00 WIT, situasi berhasil diredam meski tetap dijaga ketat,” ujar Kombes Aries.
Dalam bentrokan tersebut, dua orang dilaporkan mengalami luka. KR alias K dari Ohoibun Bawah terkena panah wayer, sementara SL dari Ohoibun Atas dilaporkan mengalami luka tembak di bagian dahi. Keduanya kini tengah dalam penanganan medis.
Hingga Minggu pagi (18/5), aparat keamanan masih berjaga. Sebanyak 90 personel gabungan — terdiri dari 30 anggota Brimob, 30 anggota Polres, dan 30 personel TNI dari Kodim 1503 — dikerahkan untuk memastikan kondisi tetap kondusif.
“Situasi saat ini sudah landai, tapi kami tetap melakukan pengamanan ketat agar bentrokan tidak terulang,” kata Aries.(TM-02)