AMBON, TM.– Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) terus berinovasi dalam bidang pertanian guna mendukung ketahanan pangan di Maluku. Fakultas ini memiliki tenaga ahli dalam pemuliaan tanaman yang siap mengembangkan varietas unggul sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Unpatti, Dr. Ir. Edizon Jambormias, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memiliki sekitar 10 ahli pemuliaan tanaman yang mampu merekayasa bahan genetik guna menciptakan varietas baru. Namun, ia menyayangkan minimnya perhatian terhadap pengembangan benih lokal.
“Saya pribadi sudah mendapatkan dua varietas padi gogo lokal yang diakui sebagai varietas unggul nasional sejak empat tahun lalu, tetapi tidak bisa dikembangkan lebih lanjut. Sekarang baru disadari betapa pentingnya benih ini,”ujarnya dalam konferensi pers di Ruang Rapat Fakultas Pertanian Unpatti, Poka, Kamis (6/2).
Program Studi Unggulan Fakultas Pertanian Unpatti
Fakultas Pertanian Unpatti memiliki berbagai program studi yang mendukung sektor pertanian dan lingkungan, di antaranya:
✅ Agroteknologi – Berfokus pada agronomi serta pengendalian hama dan penyakit tanaman.
✅ Ilmu Tanah – Mengkaji karakteristik tanah di setiap pulau di Maluku, relevan untuk sektor pertanian dan tata ruang.
✅ Agribisnis – Memfasilitasi mahasiswa dalam memahami strategi pemasaran hasil pertanian.
✅ Penyuluhan Pertanian – Meningkatkan pengetahuan petani tentang teknologi dan inovasi pertanian.
✅ Teknologi Hasil Pertanian – Mengembangkan metode pengolahan hasil pertanian agar lebih tahan lama dan bernilai industri.
✅ Peternakan – Menitikberatkan pada produksi ternak serta keseimbangan lingkungan dalam pengelolaan peternakan.
✅ Pengelolaan Hasil Hutan & Ilmu Lingkungan – Berperan dalam kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Meskipun memiliki tenaga pengajar berkualitas, termasuk 13 profesor, minat mahasiswa asal Maluku untuk berkuliah di Fakultas Pertanian masih rendah. Banyak lulusan SMA di Maluku yang lebih memilih kuliah di luar daerah.
“Anak-anak Maluku banyak yang kuliah di luar, sementara kita justru membutuhkan sumber daya unggul untuk memajukan pertanian daerah,” kata Jambormias.
Ia juga menyoroti pola pikir mahasiswa yang lebih tertarik menjadi pegawai negeri dibandingkan berwirausaha di bidang pertanian.
“Dalam lima tahun terakhir, animo siswa masuk Fakultas Pertanian terus menurun. Kita harus mengubah mindset amtenar (pegawai negeri). Padahal, banyak lulusan mendapat peluang kerja di perusahaan pertanian, tetapi tetap memilih jalur PNS,“ tambahnya.
Fakultas Pertanian Unpatti berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian guna mendukung ketahanan pangan di Maluku.
Oleh karena itu, Jambormias mengajak para lulusan SMA untuk mempertimbangkan Fakultas Pertanian sebagai pilihan utama demi masa depan pertanian daerah.(TM-01)