Ambon, TM.— Universitas Pattimura (Unpatti) kembali menambah jajaran profesor dari berbagai disiplin ilmu. Lima guru besar resmi dikukuhkan dalam sidang senat terbuka di Auditorium Kampus Poka, Kota Ambon, Senin (11/8/2025).
Rektor Unpatti menegaskan, pengukuhan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas riset dan pengabdian kepada masyarakat, terutama dalam menjawab tantangan pembangunan di wilayah kepulauan Maluku dan kawasan timur Indonesia.
Kelima guru besar yang dilantik adalah Prof. Dr. Dientje Rumerung, MS (Fakultas Ekonomi dan Bisnis); Prof. Dr. Ir. Frederika S. Pello, M.Si (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, bidang produktivitas perairan); Prof. Dr. Ir. Beni Setha, M.Si (Teknologi Pascapanen Hasil Perikanan); Prof. Dr. Maria Nindatu, Dra., M.Kes (Parasitologi, Fakultas Sains dan Teknologi); dan Prof. Dr. Anderson Leonardo Palinussa, S.Pd., M.Pd (Pendidikan Matematika Realistik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
Mendorong Transformasi Ekonomi
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dientje Rumerung memaparkan strategi Revitalisasi Ekonomi Wilayah berbasis Diamond Porter untuk meningkatkan daya saing Maluku.
Ia menyoroti rendahnya Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Maluku yang pada 2023 berada di angka 3,39, di bawah rata-rata nasional 3,44.
Rumerung mengidentifikasi empat tantangan utama: keterbatasan sumber daya manusia, infrastruktur yang belum memadai, fragmentasi industri, dan lemahnya klaster ekonomi.
“Revitalisasi bukan sekadar memulihkan ekonomi yang lesu, tetapi memberi napas, energi, dan arah baru. Dengan sinergi tepat, Maluku dapat berlari, bukan hanya bertahan,” ujarnya.
Menjaga Laut dan Perikanan Lestari
Prof. Frederika S. Pello menyoroti ancaman Harmful Algal Bloom (HAB) atau ledakan fitoplankton beracun yang dapat merusak ekosistem laut tropis dan mengganggu mata pencaharian nelayan.
Dia merekomendasikan pemantauan rutin populasi plankton, pengendalian pencemaran nutrien, serta edukasi nelayan.
“Pengelolaan bijak memastikan sumber daya ikan tetap tersedia bagi generasi mendatang,” kata Pello.
Inovasi Pascapanen Ikan
Prof. Beni Setha menawarkan pendekatan baru mencegah keracunan histamin pada ikan tuna dan cakalang. Ia memanfaatkan senyawa bioaktif dari daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) untuk menghambat bakteri pembentuk histamin sekaligus menetralkan racun yang sudah terbentuk.
“Daun jarak pagar bukan hanya alternatif, tapi transformasi dalam menjaga keamanan pangan laut,” katanya.
Menuju Maluku Bebas Malaria
Prof. Maria Nindatu menargetkan eliminasi malaria di Maluku pada 2028, dua tahun lebih cepat dari target nasional. Ia memanfaatkan insektisida hayati berbahan tanaman lokal seperti nilam, daun cengkeh hutan, dan biji hutun.
“Inovasi ini ramah lingkungan dan dapat memutus siklus hidup nyamuk Anopheles,” ujarnya.
Matematika yang Membumi
Prof. Anderson Leonardo Palinussa mempromosikan Realistic Mathematics Education (RME) dengan mengintegrasikan budaya lokal seperti pela gandong, masohi, dan badati ke dalam pembelajaran.
Menurutnya, hal ini membuat siswa lebih aktif dan terhubung secara emosional dengan materi. Palinussa juga mendorong pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan dan gamifikasi untuk pembelajaran matematika yang relevan di wilayah kepulauan.
Pengukuhan ini menambah jumlah guru besar aktif di Unpatti dan diharapkan menjadi motor penggerak inovasi pendidikan, riset, serta pengabdian masyarakat di Maluku.(TM-01)