Piru, TM. – Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Ir. Asri Arman, MT, bersama Wakil Bupati Selfinus Kainama, S.Pd, menggelar pertemuan perdana dengan kepala sekolah SD dan SMP se-Kabupaten SBB di Aula Kantor Bupati, Selasa (18/03/2025).
Dalam kesempatan ini, Bupati menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan, transparansi pengelolaan dana sekolah, serta larangan praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan pendidikan.
Bupati Asri Arman menegaskan bahwa kualitas pendidikan menjadi kunci utama kemajuan daerah.
“Bukan soal kuantitas, tapi yang kita butuhkan adalah kualitas. Kalau murid tidak punya kualitas, berarti gurunya ada di mana?” tegasnya.
Ia mendorong para guru untuk menjadi inovator dalam pendidikan dan memastikan bahwa Kabupaten SBB, dengan semboyan Saka Mese Nusa, dapat melahirkan generasi unggul.
“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka mendidik orang menjadi bupati, bahkan gubernur. Jangan sampai mendidik anak menjadi perusuh,” pesannya.
Bupati juga menyinggung dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang seharusnya langsung diberikan kepada siswa.
“Contohnya, bantuan Rp250.000, tapi yang diberikan ke siswa hanya Rp150.000, sisanya diambil operator. Maksudnya apa?,” katanya dengan nada serius.
Ia meminta para kepala sekolah untuk berani melaporkan jika menemukan indikasi penyimpangan.
“Jangan takut kehilangan jabatan demi mengatakan yang benar,” imbuhnya.
Bupati Asri Arman melarang keras adanya pungutan liar di sekolah. “Jangan ada pungutan-pungutan dengan alasan yang tidak jelas. Jangan membebani siswa dan orang tua,”tekannya.
Selain itu, ia menegaskan agar laporan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harus disusun secara transparan dan tepat waktu.
“Kejujuran harus diutamakan. Pendidikan yang maju ada di tangan bapak ibu semua. Anak-anak di Bumi Saka Mese Nusa akan berhasil jika gurunya benar-benar mendidik mereka dengan baik,” pungkasnya.(TM-03)